Materi berita yang disajikan oleh para situs portal berita itu kurang lebih hampir sama. Seputar kejadian terbaru yang menarik perhatian orang banyak. Dari seputar dunia politik terlebih semenjak pasca pemilu lalu hingga berita dari dunia kriminal. Tapi saya lihat hanya detik.com yang memuat berita tentang mbah Supiah yang ditemukan sedang duduk-duduk diatas ombak di tengah laut lepas pantai Grajakan. Berita unik yang diulas setidaknya dalam tiga judul berita di situs itu. Apa pun yang mereka sajikan, selalu dicari para netter yang haus akan informasi terkini. Jadi, tidak heran kalau trafiknya selalu tinggi dan jadi media yang ideal bagi para pemasang iklan kelas kakap. Tapi sayangnya, tidak ada satu pun dari sekian banyak situs portal berita yang memuat berita tentang saya. Lho…? Mungkin saya agak terlambat atau ketinggalan dibanding teman-teman yang lain. Saya baru bikin account di Facebook. Pasti ada yang bilang, hari gene baru bikin account fb? Biar aja. Masalahnya gini, kegiatan online yang saya urusin kayaknya sudah cukup banyak. Misalnya, ya ngurusin blog ini dan blog–blog lain yang saya kelola. Lalu mbalasin e-mail teman-teman yang masuk. Kadang chating. Itu semua sudah cukup menyita waktu. Apa lagi dengan kondisi koneksi yang sering lemot, sering bikin dongkol. Tapi untung ndak sampai bikin hypertensi. Lha…koq malah ditambahin aktifitas di fb. Tapi apa salahnya dijalanin aja. Bikin account di fb itu kan gratis. Ya sudah, langsung bikin aja. Masuk ke webnya fb, klik sana klik sini, ketik sana ketik sini, jadi deh… Jadi punya account fb gara-gara diajakin sama seorang yang tinggal di Manado. Dia kirim konfirmasi via email. Bisa ngajakin bikin account fb, tapi dia sendiri jarang online. Sebenarnya sudah lama pingin bikin account fb. Sekarang baru kesampaian. Dan ternyata ada banyak kejutan disini. Saya jadi ketemu dengan teman-teman lama. Ternyata banyak diantara mereka yang masih hidup. Senangnya bisa tahu kabar mereka semua. Untuk lagkah pertama ber-facebook-ria saya sudah mendaftar pada dua komunitas, komunitas Pulau Bunyu – Kalimantan Timur dan komunitas SMA Prokimal – Lampung Utara. Itu komunitas tempat tinggal saya dan komunitas almamater. Sementara itu aja dulu. Mau cari teman-teman lama lainnya, siapa tau ada lagi yang masih hidup. Seorang teman di Jakarta jadi mencak-mencak setelah membaca sebuah posting yang saya publish di blog Bunyu Online. Lalu dia mengirimkan protes ke halaman profile Facebook saya. hari gene keperawanan dipertanyakan..Gak fair, gimana kalo laki2 yang sdh melepas "Ke-lajangan-nya", apakah juga gak dpt beasiswa? Cara ngetes-nya bgmana? Johan.....kali ini gue gak setuju ama postingan elo.. Sebenarnya saya hanya melansir sebuah berita dari situs kompas.com. Lalu berita itu saya tambahkan catatan pengantar seperlunya dan saya posting dengan judul Ini cerita tentang kebijakan yang diterapkan di Sierra Leone, kawasan di bagian barat daya Afrika. Kebijakan itu berupa persyaratan bagi para gadis untuk mendapatkan beasiswa. Pada saat membaca berita itu di situs kompas, artikel tersebut sudah banyak dibaca oleh pengunjung. Komentar yang masuk pun sangat beragam nadanya. Pada saat saya publish posting tersebut, awalnya berjudul "Harus masih perawan untuk mendapatkan beasiswa". Tapi setelah diserang oleh teman saya itu, saya jadi berfikir mungkin judulnya terlalu provokatif. Seolah saya menyetujui kebijakan itu. Tapi saya belum juga memutuskan untuk menolak. Halah..., memangnya keputusan saya bisa mempengaruhi kebijakan itu? Karena di kalangan masyarakat Sierra Leone, kebijakan ini pun masih menjadi kontroversial. Permasalahannya tidak sederhana. Tidak seperti ketika kita akan tidur lalu datang sekawanan nyamuk. Kalau itu sih tinggal pakai obat nyamuk aja, beres. Mau pakai obat nyamuk bakar, obat nyamuk semprot, atau yang elektrik, terserah.
7 years ago