per minggu yakni pada Selasa, Kamis dan Sabtu. Syekh Ahmad bin Saeed Al-Maktoum, Chairman and Chief Executive Emirates, mengatakan Baghdad merupakan kota terakhir di Timur Tengah yang dilayani maskapai bintang empat versi SkyTrax itu. "Sebagai negara terakhir yang kami layani, saya senang bahwa saat ini kami memiliki jangkauan yang luas dan lengkap di Timur Tengah," katanya melalui siaran pers. Dia optimistis tingkat isian penumpang (load factor) ke Baghdad dapat memenuhi target, menyusul membaiknya perekonomian Irak. "Irak sedang melewati masa pemulihan dan kami percaya bahwa ini merupakan waktu yang tepat untuk memulai layanan operasional di sana," katanya. Emirates akan menggunakan pesawat Airbus 330-200 yang menawarkan konfigurasi tiga kelas, terdiri dari 12 tempat duduk kelas satu (first class), 42 tempat duduk kelas bisnis, dan 183 tempat duduk kelas ekonomi. Adapun untuk angkutan kargo di rute itu, Emirates menargetkan dapat mengangkut sebanyak 10 ton - 12 ton setiap penerbangan. Ram Emen, Emirates Divisional Senior VP Cargo, mengatakan pihaknya menargetkan seluruh jenis barang bisa diangkut dari seluruh dunia ke Irak. "Kami akan mengangkut berbagai komoditas impor ke Irak di mana negara tersebut sedang melakukan proses rekonstruksi. [Barang yang diimpor] mulai dari bahan pangan, pakaian, barang elektronik, dan perlengkapan tambang," katanya. Grup Emirates, yang terdiri dari maskapai Emirates, Dnata, dan anak-anak perusahaannya, membukukan laba bersih 1,1 miliar dollar Amerika pada tahun keuangan 31 Maret 2009-31 Maret 2010. Laba tersebut meningkat 248 persen, dibanding laba tahun sebelumnya. "Tahun lalu, merupakan tahun dengan tingkat laba yang berkelanjutan, meski pun dunia berada dalam masa resesi. Ini merupakan hasil dari semangat beradaptasi dalam kondisi buruk," kata Chairman Emirates Gr oup, Yang Mulia Sheik Ahmed bin Saeed Al Maktoum, Kamis (13/5). Sheik Ahmed mengatakan, Emirates tumbuh karena kompetisi bukan karena proteksi. Dan kunci keberhasilan tahun 2009 adalah dengan pemindahan staf yang efektif, kemampuan mempertahankan karyawan yang berbakat, dan program cuti yang tidak dibayar dengan sukarela. Pendapatan maskapai Emirates misalnya, hanya tetap stabil pada 11,8 miliar atau naik 0,4 persen dari tahun sebelumnya. Namun laba Emirates, naik 416 persen menjadi 964 juta dollar Amerika. Hal itu dikarenakan total biaya operasi maskapai Emirates yang turun 2,7 persen dibanding tahun sebelumnya. Dan, penurunan biaya bahan bakar di tahun 2009-2010 sebesar 691 juta dollar Amerika. Tahun lalu, armada Emirates juga ditambah dengan 15 pesawat baru, yakni empat Airbus A380, 10 unit Boeing 777-300ER, dan satu pesawat kargo Boeing 777-200 LR. Sehingga pada akhir tahun keuangan, armada Emirates mencapai 142 pesawat, termasuk empat
7 years ago