BOOKING TIKET PESAWAT

Nama tempat

Nama tempat. Info sangat penting tentang Nama tempat. Mengungkap fakta-fakta istimewa mengenai Nama tempat

Bisnis Pulsa Elektronik, Pulsa Elektrik, www.pulsagram.com, Pulsagram

Nama tempat
Jembatan ini setiap hari saya lewati. Karena letaknya antara rumah saya dengan kantor tempat saya bekerja. Juga antara rumah saya dengan pasar. Dan setiap orang di Pulau Bunyu ini hampir setiap hari melintasinya. Mungkin karena jembatan ini merupakan jembatan yang menghubungkan jalan Methanol Raya yang juga menjadi jalan utama di pulau ini. Sebenarnya ada beberapa jembatan di Pulau Bunyu, tapi karena letaknya bukan pada lintasan jalan utama, belum tentu sebulan sekali saya melewatinya. Nama jembatan yang saya sebut diawal tadi adalah jembatan Sungai Buaya. Meskipun nama sungainya pakai buaya, tapi saya belum pernah mendengar ada buaya yang berkeliaran disitu. Kecuali buaya darat. Wekekeke….

Meskipun sudah punya nama resmi jembatan Sungai Buaya, tapi nama itu jarang sekali disebut-sebut orang. Malah orang lebih suka menyebutnya dengan nama jembatan 30 Ton. Koq namanya jadi jembatan 30 Ton? Nah.., itu ada penyebabnya. Jembatan ini dirancang untuk bisa menahan beban kendaraan berbobot hingga 30 Ton. Makanya pada tembok diujung jembatan tercantum huruf-huruf besar bertuliskan MAX 30 TON. Kalau melihat tulisan itu, nama jembatannya mestinya jembatan Max 30 Ton. Tapi dari pada ribet, orang-orang lebih suka menyebut 30 Ton saja.

Saya kurang tahu pasti apa memang kapasitas jembatan itu hanya terbatas pada kendaraan berbobot 30 Ton saja. Sebab seringkali mobil trailler yang mengangkut komponen RIG atau unit mesin besar berbobot lebih dari 60 ton melintasi jembatan itu. Toh jembatan itu tetap anteng-anteng saja. Tidak bergoyang saat kendaraan-kendaraan itu melintas diatasnya. Tidak ada tanda-tanda kerusakan pada pondasinya. Malah badan jalan yang dihubungkannya jadi agak melesak turun karena seperti kurang mampu menahan beban kendaraan-kendaraan besar itu. Mungkin tulisan MAX 30 TON ini hanya sekedar mengingatkan, sebaiknya berat kendaraan yang melewati jembatan ini jangan melebih bobot 30 ton. Tapi begitulah orang kita, selama tidak terjadi apa-apa, lanjut terus.

Itu satu contoh penamaan tempat, dalam hal ini jembatan, yang agak aneh di Pulau Bunyu ini. Dan foto itu saya ambil tadi siang. Setelah mengambil gambar jembatan 30 Ton itu, saya melanjutkan perjalan ke tempat tujuan, yaitu ke Telaga 17. Nah…, tempat ini pun penamaannya rada-rada aneh juga. Disini saya juga menyempatkan diri mengambil gambarnya. Meskipun bernama Telaga 17 tapi kita tidak akan menjumpai telaga, danau, atau apa saja cerukan tanah berukuran besar yang berisi air. Tapi koq disebut telaga ya? Sebenarnya nama itu ditujukan untuk beberapa unit sumur produksi migas yang ada disekitar situ. Lama kelamaan nama daerah disekitarnya bernama Telaga 17 juga. Saya kurang tahu sejak kapan itu terjadi. Orang baru sih. Wekekeke….


BOOKING TIKET PESAWAT
Powered By : Blogger