BOOKING TIKET PESAWAT

teropong

teropong. Info sangat penting tentang teropong. Mengungkap fakta-fakta istimewa mengenai teropong

Pulsagram Bisnis Pulsa Elektronik. Binocular adalah sebutan untuk salah satu alat yang digunakan untuk melihat obyek yang terletak jauh pada suatu medan. Kita lebih mengenalnya dengan sebutan teropong. Benda ini sering terlihat digunakan oleh para prajurit di medan pertempuran, para penjelajah alam bebas, pelaut, penerbang, dan pada beberapa kegiatan olah-raga. Binocular memiliki dua lensa pengintip untuk mata kanan dan mata kiri. Sehingga obyek pandang yang didapat bersifat tiga dimensi. Berbeda dengan teleskop yang hanya punya satu lensa pengintip. Ini membuat penggunanya merasa tidak nyaman. Disamping harus memejamkan satu mata yang tidak digunakan untuk mengintip, hasil obyek pandangnya pun hanya dua dimensi. Tapi bagaimana pun, teropong merupakan hasil pengembangan dari teleskop. Mungkin jika teleskop tidak pernah dibuat orang, teropong (binocular) pun tidak akan pernah ada.

Kaca sebagai bahan pembuat lensa telah ditemukan sejak 3.500 tahun sebelum masehi. Tapi masih diperlukan waktu kurang lebih 5.000 tahun untuk bisa digunakan sebagai teleskop, cikal bakal teropong (binocular). Penemuan teleskop ini pun masih menjadi hal yang rancu. Karena ada beberapa orang yang juga dianggap sebagai pembuat teleskop sebelum Galileo Galilei membuat teleskop astronomi yang terkenal itu pada tahun 1609. Dengan teleskopnya itu Galileo telah menjadi orang yang pertama kali melihat kawah yang banyak terdapat di permukaan bulan.

Sebelum Galileo membuat teleskopnya itu, di Belanda kabarnya sudah ada Zacharias Janssen Lippershey pada Oktober 1608 mendapat paten untuk konstruksi sebuah teleskop. Orang ini juga yang dikabarkan mengembangkan teleskop memiliki dua lensa pengintip yang selanjutnya disebut teropong. Sayang sekali Lippershey tidak berhasil mendapatkan hak paten untuk usahan pengembangan itu. Alasannya karena idenya itu sudah dibahas dan dibuat oleh beberapa orang. Sebagai referensi mungkin dapat disebutkan beberapa nama yang juga berbicara tentang pembuatan teropong (binocular). Misalnya Octavio Pinani pada tahun 1613, Antonius de Rheita pada tahun 1645, Cherubin d’ Orleans tahun 1671.

Penggunaan prisma sebagai pembalik gambar pada teropong diperkenalkan pertama kali oleh Ignatio Porro di Italia pada tahun 1854. Ini membuat teropong makin mudah dan makin populer penggunaannya. Prisma yang dibuat oleh Porro itu selanjutnya sebagai Prisma Porro. Dua prisma berbentuk segi tiga yang letaknya berhadapan dan berfungsi memantulkan bayangan dari lensa depan (cembung). Di kemudian hari prisma ini disempurnakan oleh Carl Zeiss pada tahun 1890. Selain menyempurnakan prisma Porro, Zeiss juga membuat jenis prisma teropong yang lain. Prisma ini disebut roof karena bentuknya seperti atap. Prisma roof ini dipatenkan pada tahun 1905.

Pada sebuah teropong binocular terdiri dari tiga bagian. Yaitu lensa cembung yang berada di depan dan berfungsi sebagai penangkap cahaya obyek, lalu prisma sebagai pembalik bayangan, dan terakhir lensa cekung yang menjadi tempat mengintip bagi mata pengguna. Secara konvensional sebuah teropong binocular memiliki dua tabung. Masing-masing tabung berisi tiga bagian yang telah disebutkan tadi. Pada perkembangan selanjutnya, ada teropong binocular yang hanya dilengkapi satu lensa cembung di bagian depannya. Terlebih setelah orang membuat teropong elektronik. Ini sebenarnya sebuah kamera yang dilengkapi lensa mekanik. Seperti yang digunakan oleh James Bond dalam beberapa aksinya di film.


BOOKING TIKET PESAWAT
Powered By : Blogger